Kabartigaraksa.com – Banjir di Kecamatan Tigaraksa terjadi akibat tingginya curah hujan yang disertai angin kencang, yang menyebabkan meluapnya Sungai Cimanceuri dan Cipayaeun.
Hal ini disampaikan oleh Pj Bupati Tangerang, Andi Ony, saat mengunjungi lokasi banjir di Desa Cisereh, Kecamatan Tigaraksa, pada Rabu (13/11).
Menurutnya, kondisi cuaca ekstrem tersebut membuat Sungai Cimanceuri dan Cipayaeun tidak mampu menampung air, sehingga banjir melanda wilayah Kecamatan Tigaraksa.
“Ada delapan desa terdampak dengan ketinggian air antara 50 cm hingga lebih dari 1 meter,” kata Andi Ony.
Andi Ony menyebutkan bahwa sekitar 347 rumah dan 1.000 jiwa di delapan desa atau kelurahan terdampak langsung oleh banjir di wilayah tersebut.
“Pemerintah daerah melalui kecamatan, BPBD, Dinas Kesehatan, OPD terkait, dan puskesmas telah menyalurkan bantuan berupa sembako, beras, makanan instan, dan obat-obatan,” ujarnya.
Ia juga mengimbau agar pihak kecamatan, dinas kesehatan, BPBD, perangkat daerah terkait, dan masyarakat terus memantau wilayah masing-masing untuk mengantisipasi kemungkinan bencana dan penyakit akibat curah hujan tinggi yang disertai angin kencang.
“Semua pihak harus saling bekerja sama dan berkolaborasi dalam persiapan antisipasi dan penanggulangan dini bencana,” tambahnya.
Para camat, dinas kesehatan, BPBD, dan instansi terkait juga diminta untuk bertukar informasi dengan cepat, bersinergi, dan berkolaborasi untuk mengantisipasi bencana seperti banjir, tanah longsor, dan wabah penyakit.
Selain itu, Andi Ony mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi musim hujan yang disertai angin kencang.
Camat Tigaraksa, Cucu Abdurrosyied, juga menjelaskan bahwa banjir di Kecamatan Tigaraksa terjadi pada hari Senin (11/11) akibat hujan deras dan angin kencang, yang mengakibatkan delapan desa mengalami banjir.
“Desa-desa yang terkena banjir antara lain Desa Margasari, Kelurahan Kaduagung, Matagara, Pasirnangka, Pematang, Cisereh, Pasirbolang, dan Tigaraksa,” ujarnya.
Cucu menyebutkan bahwa pihaknya bersama instansi terkait telah melakukan penanganan jangka pendek untuk warga terdampak dan terus memantau kondisi di delapan wilayah terdampak banjir.
(Red/Prokopim)