Warga Kampung Tegal Baju Kecamatan Tigaraksa Gelar Peringatan Maulid Nabi SAW dengan Meriah
TIGARAKSA – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi momentum yang sangat penting untuk mendekatkan diri kepada kekasih Allah SWT ini.
Hal tersebut disampaikan Lurah Tigaraksa H Rama Winata pada sambutan acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H, bertempat di Kampung Tegal Baju Tigaraksa, Minggu (24/9)
“Mengikuti ajaran Rasulullah yang merupakan suri tauladan terbaik dalam segala hal,” ucap Lurah Tigaraksa H Ramawinata.
“Umat Islam dalam perkembangannya sangat menyedihkan. Sebagai umatnya kita banyak yang belum mengenal Nabi Muhammad SAW, padahal cintanya melebihi besar cinta kepada diri kita sendiri,” sambungnya.
Sementara itu, Ketua Umum PHBI Maulid Nabi Muhammad SAW Joe Ardi Ramli mengatakan, sangat mengapresiasi acara peringatan maulid Nabi Muhammad SAW ini, hal tersebut merupakan bukti nyata masyarakat Kp. tegal Baju dalam mengagungkan Rasulullah.
“Peringatan dimeriahkan oleh penampilan santri pondok pesantren Assyifa Alfalahiyyah Banu Hamim Seperti hadroh dan Barjah marhaban, penampilan tausiyah menghadirkan penceramah KH Asep Dimyati dari Gajrug Lebak dan KH Ayaefuzzaman LC dari Tangerang dan acara ini merupakan agenda rutin kegiatan Paguyuban Tegal Baju Tigaraksa (PTB) tiap tahunnya.
Sang Kiyai banyak menceritakan kisah tentang kehidupan Nabi Muhammad SAW. Agar jemaah lebih mengenal dan benar-benar mencintainya. Rasulullah lanjutnya, merupakan manusia pilihan utusan Allah yang diturunkan ke dunia untuk menyebarkan Islam menyadarkan manusia dari kesesatan dan kembali kepada Allah SWT. Akhlaknya sangat mulia dan cintanya sangat besar kepada umat.
“Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW diperkenalkan dengan surga dan neraka. Dan seketika itu ia mendapati kabar bahwa akan ada umatnya kelak yang masuk neraka karena lalai dan dosa,” terangnya.
Seketika itu juga ia (Muhammad) bersedih menangis seraya memohon kepada Allah agar mengampuni umatnya. Ia bahkan tidak sanggup menegakan kepalanya kecuali untuk shalat. Ia mengurung diri dengan
kesediahannya,.
Dia mengisahkan Dari kisah yang ia ceritakan katanya, menggambarkan betapa sayang dan cinta Nabi Muhamamd kepada umatnya. Ia tak ingin satupun umatnya masuk ke dalam neraka, yang sungguh jelas pedih siksaannya.
Oleh karana itu sambung usttad melalui pepringatan itu menjadi momentum memperbaiki diri. Memperbaiki akhlak yang selama ini masih banyak berbuat dosa agar tobat dan kembali ke jalan-Nya. Mengikuti ajaran Rasulullah yang merupakan suri tauladan contoh terbaik dalam segala hal.
“Mari tingkatkan kecintaan kita kepada Allah kepada Rasulullah. Dengan beramal soleh mengikuti perintah Allah SWT ajaran Rasulullah SAW. Perbanyak solawat agar kelak mendapat pertolongan safaat dari Nabi kita Muhammad SAW. Yang selama ini masih mengidolakan selain Nabi Muhammad agar beralih karena tidak ada pertolongan yang datang nanti di akhirat kecuali safaat nabi Muhammad SAW,” ajaknya. (Heri)